
Waspada! RS Penuh Pasien Anak Akibat ISPA dan Pneumonia, IDAI Beri Peringatan
Jakarta – Kabar mengkhawatirkan datang dari dunia kesehatan anak Indonesia hari ini, Selasa (16/12/2025). Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) resmi mengeluarkan peringatan dini bagi para orang tua. Mereka melaporkan kondisi fasilitas kesehatan yang mulai kewalahan.
Fenomena RS penuh pasien anak kini terjadi di sejumlah wilayah padat penduduk. Laporan lapangan menunjukkan lonjakan drastis pasien anak yang menderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) berat dan Pneumonia.
Bed Occupancy Rate (BOR) Tembus 95%
Data terbaru IDAI menunjukkan angka yang mengkhawatirkan. Ruang rawat inap anak di berbagai RSUD wilayah Jabodetabek dan Bandung nyaris tak bersisa. Tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) telah menyentuh angka 95%.
Kondisi ini memaksa tenaga medis bekerja ekstra keras. Beberapa rumah sakit bahkan harus memberlakukan sistem antrean panjang di Instalasi Gawat Darurat (IGD). Mereka kesulitan menampung pasien baru yang terus berdatangan.
Polusi dan Cuaca Ekstrem Jadi Pemicu
Para ahli kesehatan menunjuk dua faktor utama sebagai biang keladi. Cuaca ekstrem yang tidak menentu dan tingginya polusi udara memperburuk sistem imun anak. Virus dan bakteri penyebab Pneumonia menjadi lebih mudah menyerang saluran napas si kecil.
Orang tua wajib mengenali gejala khas yang muncul. Anak biasanya mengalami demam tinggi yang sulit turun. Selain itu, batuk berdahak hebat dan napas yang memburu (sesak) sering menyertai kondisi ini.
“Jangan tunggu sampai anak membiru atau napasnya berbunyi ‘ngik’. Jika napas anak terlihat cepat dan ada tarikan di dinding dada, segera bawa ke IGD. Itu tanda bahaya,” tegas Ketua IDAI dalam keterangan persnya.
Kembali Pakai Masker
Oleh karena itu, IDAI menghimbau masyarakat untuk kembali disiplin. Orang tua sebaiknya memakaikan masker pada anak saat berada di kerumunan atau sekolah. Langkah sederhana ini sangat efektif mencegah penularan droplet.
Selanjutnya, pastikan anak mendapatkan asupan nutrisi dan cairan yang cukup. Sistem imun yang kuat menjadi benteng pertahanan terbaik. Pemerintah kini tengah berupaya menambah kapasitas ruang rawat darurat untuk mengantisipasi lonjakan yang lebih tinggi.