Kasus dugaan perundungan kembali mengguncang Indonesia setelah seorang anak SD berusia 9 tahun dilaporkan meninggal dunia dengan kondisi tulang rusuk retak. Orang tua korban mengungkapkan bahwa anaknya kerap mengeluh sakit dan ketakutan pergi ke sekolah sebelum akhirnya kondisinya memburuk hingga tak tertolong.

baca juga berita lainnya disini
Peristiwa ini memicu keprihatinan luas dan menambah daftar panjang kasus perundungan yang berdampak fatal pada anak. Aktivis perlindungan anak menilai insiden tersebut sebagai sinyal darurat, menunjukkan lemahnya pengawasan serta pencegahan kekerasan di lingkungan sekolah.
Masyarakat mendesak aparat penegak hukum mengusut tuntas kasus ini dan meminta pemerintah memperkuat sistem perlindungan anak. Tragedi ini menjadi pengingat pahit bahwa perundungan bukan sekadar candaan, melainkan ancaman nyata bagi keselamatan dan masa depan anak-anak Indonesia.